Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Wiro Sableng #57 : Nyawa Yang Terhutang

Gambar
WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito SUARA BERADUNYA PEDANG terdengar berkepanjangan di lereng bukit Cemoro Sewu padahal hari masih gelap dan udara mencucuk dingin. Binatang hutanpun menyingkir ketakutan. Karena yang terdengar bukan hanya suara beradunya senjata tajam itu namun juga ada bentakan - bentakan serta hentakan-hentakan kaki yang menggetarkan tanah. Siapa yang pagi-pagi buta telah saling baku hantam seolah-olah tidak ada waktu menyelesaikan urusan di siang hari? Di antara kerasnya suara pedang beradu tiba-tiba terdengar suara tawa mengekeh. Lalu ada orang yang bicara dalam kegelapan. "Bagus! Bagus Wilani! Sepuluh jurus kau bisa bertahan, sepuluh jurus kau balas, mendesak! Bagus! Ilmu pedangmu sudah cukup matang! Yang penting kini adalah berlatih terus!" "Terima kasih untuk pujian itu kakek guru! Semua itu berkat gemblengan yang kakek guru berikan!" Ternyata di lereng bukit Cemoro Sewu itu bukan terjadi perkel